Sisi Negatif Menjadi Vegetarian

1. Tidak Ada Protein Hewani untuk Pertumbuhan Tulang dan Perkembangan Otak Manusia
Pada dasarnya, tidak ada bahan pangan lain yang memiliki protein selengkap protein hewani. Protein hewani penting untuk pertumbuhan tulang dan perkembangan otak manusia.
2. Terlalu tinggi konsumsi serat : defisiensi mineral dan produksi gas kolonik
Konsumsi serat yang dianjurkan adalah 25 – 30 gram per hari. Namun, bagi vegetarian, dapat mencapai 40 g/hari bahkan 50g/hari bagi vegan atau lebih. Jika pemenuhan serat sesuai, maka akan memberikan dampak positif bagi tubuh. Namun, jika berlebihan (>50 g/hari) dapat menyebabkan dihasilkannya gas kolonik sehingga menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman. Selain itu, dapat meningkatkan penyerapan fitat, oksalat, dan serat pantanin yang dapat menghambat penyerapan besi, seng, dan kalsium.
3. Defisiensi besi
Meskipun zat besi banyak ditemukan di tumbuhan dalam jumlah yang tinggi dan dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Namun, penyerapan besi non-heme hanya 1 – 2% atau maksimal 5% dengan bantuan konsumsi vitamin C (Apalagi kecenderungan konsumsi serat yang tinggi lihat nomer 2). Hal ini menyebabkan vegetarian rentan akan anemia. Dan biasanya dianjurkan untuk konsumsi suplemen. Akan tetapi, harus sesuai dosis dan anjuran ahli gizi agar konsumsi zat besi tidak berlebihan.
4. Defisiensi kalsium
Seperti halnya zat besi, kalsium yang juga banyak terkandung dalam tumbuhan memiliki tingkat penyerapan dalam tubuh yang rendah. Hanya 5 sampai 10% (Apalagi kecenderungan konsumsi serat yang tinggi lihat nomer 2). Padahal, kebutuhan kalsium sangat penting. Suplementasi kalsium juga sangat disarankan bagi vegetarian. Akan tetapi, harus di bawah pengawasan ahli gizi atau sesuai dosis yang dianjurkan. Karena kelebihan kalsium memiliki resiko yang sama seperti kekurangan, yaitu pengeroposan tulang. Bahkan menyebabkan pula kanker prostat atau batu ginjal.
5. Defisiensi zinc
Seng (zinc) paling baik didapatkan dari pangan hewani terutama daging, hati, kerang, dan telur. Namun, bagi vegetarian dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan produk kedelai, seperti tempe. Akan tetapi, tingkat penyerapannya tidak sebaik pangan hewani.
6. Defisiensi vitamin B12
Vitamin B12 sangat penting untuk mengubah folat ke dalam bentuk aktifnya. Kekurangan folat dapat mengakibatkan gangguan metabolism DNA. Jika terjadi pada (calon) ibu hamil, maka dapat menyebabkan anaknya terkena Neural Tube Defect (NTD) yaitu tidak sempurnanya penutupan pada sel saraf (misalnya tidak memiliki tempurung kepala atau sumsum tulang belakang tidak tertutup sempurna). Kekurangan Vitamin B12 juga menyebabkan anemia pernisiosa (megaloblastik) karena sekresi faktor intrinsik sehingga vitamin B12 tidak bisa diserap. Selain zat besi, sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk menghasilkan sel darah merah. Vitamin B12 hanya dapat dipenuhi dari pangan hewani atau di dalam sayuran yang sudah mengalami pembusukan oleh bakteri. Vitamin B12 yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak dapat diabsorpsi karena dihasilkan di kolon. Sedangkan penyerapa B12 terjadi di lambung dan usus halus.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar