Vegetarian Dan Usaha Mencegah Global Warming Mungkin kita tak asing lagi mendengar atau tahu maksud dari global warming, lalu apa kaitannya dengan vegetarian. Lha itu ayo kita cari bersama-sama. Banyak alasan seseorang menjadi Vegetarian, mulai dari Karena Ia seorang penyayang binatang (Animal’s Sake), Hidup lebih berwarna seperti sayuran dan bauh-buahan yang warna-warni.

Alasan lain seseorang jadi vegetarian adalah ingin hidup/sehat lebih lama, berat badannya stabil, hemat. Mungkin itu adalah manfaat yang dapat segera dirasaka oleh Vegetarian, tapi secara tidak langsung seoarang vegetarian juga ikut mencegah pemanasan global. Mungkin diantatar kalian ada yang berpikir kenapa demikian, mengapa Vegetarian dapat mencegah pemanasan global? Bukankah Vegetarian suka makan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, yang juga berarti merusak tanaman yang akhirnya menyebabakan global warming.

Jangan kamu kaget atau tertawa karen seperti di kutip dari seberapa kamu tahu? Fakta yang diungkap FAO tahun 2006 menjelaskan bahwa daging merupakan komoditi penghasil emisi karbondioksida paling tinggi (20%). Ini bahkan melampaui jumlah emisi gabungan dari semua kendaraan di dunia. Kok bisa? Ternyata industri ternak telah menghasilkan 9% racun karbondioksida, 65% nitrooksida, dan 37% gas metana. Selain itu, industri ternak juga memerlukan banyak energi untuk mengubah ternak menjadi daging siap konsumsi. Untuk memproduksi 1 kg daging saja misalnya, dihasilkan emisi karbondioksida 36,4 kilo.

Selain itu Vegetarian juga dapat menghemat energi, di mana saat ini atau yang akan datang energi menjadi sangat mahal dan semakin banyak energi yang digunakan maka akan juga menyumbang untuk pemanasan global (global warming). Masih dari seberapa kamu tahu? Saat ini krisis energi dan pangan merebak ke seantero muka bumi. Ingin hemat energi? Salah satunya dengan menjadi vegetarian atau setidaknya kurangi sumber makanan hewani. Seperti dijelaskan di atas, bahan makanan hewani membutuhkan lebih banyak konsumsi energi dalam produksi dan suplainya dibanding makanan nabati. Menurut U.S. Geological Survey, untuk membuat satu tangkup hamburger, misalnya membutuhkan setidaknya 1.300 galon air. Jadi, tidak heran jika produk pangan hewani dan junk food memerlukan lebih banyak energi dibanding dengan mengolah sayuran, buah dan beras.

Perlu juga diketahui apa yang dimaksud dengan vegetaria?
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya.

Istilah Vegetarian sendiri diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara formal pada tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan lain-lain, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.

Kata ini berasal dari bahasa Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup; (jangan dihubungkan dengan 'vegetable-arian' - mitos manusia yang diimajinasikan hidup seluruhnya dari sayur-sayuran tetapi tanpa kacang, buah, biji-bijian, dan sebagainya!)

Sebelum tahun 1847, mereka yang tidak makan daging secara umum dikenal sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean', sesuai dengan Pythagoras 'vegetarian' dari Yunani kuno.

Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk dairy dan definisi ini masih digunakan oleh Vegetarian Society hingga sekarang. Bagaimanapun juga, kebanyakan vegetarian di India tidak memasukkan telur ke dalam diet mereka, seperti juga mereka dari tanah Mediteranian klasik, sebagai contoh Pythagoras. Dikutip dari wikipedia

Untuk kamu yang seorang vegetarian dapat mengunjungi website http://www.ivs-online.org/v2/index.php. Yaitu IVS (Indonesia Vegetarian Society) adalah organisasi vegetarian Indonesia yang bersifat nirlaba, yang berdiri di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1998. IVS telah terdaftar menjadi anggota International Vegetarian Union sejak tahun 1999. IVS didirikan dengan tujuan sebagai organisasi untuk :

* Menyebarluaskan informasi seputar kehidupan vegetarian di Indonesia
* Mengembangkan cinta kasih universal dan menyelamatkan kehidupan dunia melalui vegetarianisme

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Vegetarian Dan Usaha Mencegah Global Warming

 Mungkin kita tak asing lagi mendengar atau tahu maksud dari global warming, lalu apa kaitannya dengan vegetarian. Lha itu ayo kita cari bersama-sama. Banyak alasan seseorang menjadi Vegetarian, mulai dari Karena Ia seorang penyayang binatang (Animal’s Sake), Hidup lebih berwarna seperti sayuran dan bauh-buahan yang warna-warni.

Alasan lain seseorang jadi vegetarian adalah ingin hidup/sehat lebih lama, berat badannya stabil, hemat. Mungkin itu adalah manfaat yang dapat segera dirasaka oleh Vegetarian, tapi secara tidak langsung seoarang vegetarian juga ikut mencegah pemanasan global. Mungkin diantatar kalian ada yang berpikir kenapa demikian, mengapa Vegetarian dapat mencegah pemanasan global? Bukankah Vegetarian suka makan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, yang juga berarti merusak tanaman yang akhirnya menyebabakan global warming.

Jangan kamu kaget atau tertawa karen seperti di kutip dari seberapa kamu tahu? Fakta yang diungkap FAO tahun 2006 menjelaskan bahwa daging merupakan komoditi penghasil emisi karbondioksida paling tinggi (20%). Ini bahkan melampaui jumlah emisi gabungan dari semua kendaraan di dunia. Kok bisa? Ternyata industri ternak telah menghasilkan 9% racun karbondioksida, 65% nitrooksida, dan 37% gas metana. Selain itu, industri ternak juga memerlukan banyak energi untuk mengubah ternak menjadi daging siap konsumsi. Untuk memproduksi 1 kg daging saja misalnya, dihasilkan emisi karbondioksida 36,4 kilo.

Selain itu Vegetarian juga dapat menghemat energi, di mana saat ini atau yang akan datang energi menjadi sangat mahal dan semakin banyak energi yang digunakan maka akan juga menyumbang untuk pemanasan global (global warming). Masih dari seberapa kamu tahu? Saat ini krisis energi dan pangan merebak ke seantero muka bumi. Ingin hemat energi? Salah satunya dengan menjadi vegetarian atau setidaknya kurangi sumber makanan hewani. Seperti dijelaskan di atas, bahan makanan hewani membutuhkan lebih banyak konsumsi energi dalam produksi dan suplainya dibanding makanan nabati. Menurut U.S. Geological Survey, untuk membuat satu tangkup hamburger, misalnya membutuhkan setidaknya 1.300 galon air. Jadi, tidak heran jika produk pangan hewani dan junk food memerlukan lebih banyak energi dibanding dengan mengolah sayuran, buah dan beras.

Perlu juga diketahui apa yang dimaksud dengan vegetaria?
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya.

Istilah Vegetarian sendiri diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara formal pada tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan lain-lain, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.

Kata ini berasal dari bahasa Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup; (jangan dihubungkan dengan 'vegetable-arian' - mitos manusia yang diimajinasikan hidup seluruhnya dari sayur-sayuran tetapi tanpa kacang, buah, biji-bijian, dan sebagainya!)

Sebelum tahun 1847, mereka yang tidak makan daging secara umum dikenal sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean', sesuai dengan Pythagoras 'vegetarian' dari Yunani kuno.

Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk dairy dan definisi ini masih digunakan oleh Vegetarian Society hingga sekarang. Bagaimanapun juga, kebanyakan vegetarian di India tidak memasukkan telur ke dalam diet mereka, seperti juga mereka dari tanah Mediteranian klasik, sebagai contoh Pythagoras. Dikutip dari wikipedia

Untuk kamu yang seorang vegetarian dapat mengunjungi website http://www.ivs-online.org/v2/index.php. Yaitu IVS (Indonesia Vegetarian Society) adalah organisasi vegetarian Indonesia yang bersifat nirlaba, yang berdiri di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1998. IVS telah terdaftar menjadi anggota International Vegetarian Union sejak tahun 1999. IVS didirikan dengan tujuan sebagai organisasi untuk :

* Menyebarluaskan informasi seputar kehidupan vegetarian di Indonesia
* Mengembangkan cinta kasih universal dan menyelamatkan kehidupan dunia melalui vegetarianisme

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Mitos yang Salah Tentang Vegetarian

Banyak sekali logika semu dan mitos di sekitar kita yang dibangun turun temurun dengan atau tanpa bantuan pendekonstruksi pikiran seperti telah kita bahas. Logika semu dan mitos tersebut antara lain:
· Jika orang tidak makan daging maka industri daging akan hancur dan ekonomi akan bermasalah. Fakta: hukum ekonomi sederhana adalah tentang supply dan demand. Memang sistem perekonomian tidak dapat diubah seketika, namun jika tidak ada peminat, maka penyedia daging akan menyesuaikan dengan komoditas yang diperlukan. Beralih profesi adalah hal yang biasa. Kita melarang ganja yang berbahaya dan yakin bahwa petani ganja dapat beralih profesi. Kita dapat melarang rokok, karena petani tembakau tentu dapat mencari alternatif lain. Kita dapat berhenti makan daging (menyumbang lebih banyak kasus penyakit daripada rokok) karena yakin peternak dapat mencari profesi lain, atau dibantu mencari profesi lain. Bertahun-tahun kita tahu bahwa nelayan hidup pas-pasan karena hasil mencari ikan di laut tidaklah sebanding dengan risiko serta energi yang dikeluarkan. Mengapa kita tidak membantu mencarikan alternatif profesi? 
· Beralih dari menu berbasis daging ke nabati tidaklah ‘realistis’. Fakta: ada perbedaan antara ‘realistis’ dan ‘lumrah’. Justru makan daging yang boros energi dan merusak lingkungan di saat ini amatlah tidak ‘realistis’. Memang beralih ke makanan nabati belum ‘lumrah’ karena kebiasaan tersebut telah kita lalui ribuan tahun. Adalah tanggung jawab kita saat ini yang dapat berpikir maju, untuk memperbaiki kebiasaan salah tersebut demi generasi selanjutnya.  
· Jika tidak ada pemakan daging, maka bumi akan dikuasai oleh sapi, ayam dan babi. Fakta: ini sebenarnya lebih bersifat logika bercanda, karena kita tahu yang kita makan adalah hewan yang kita ternakkan, kita paksa lahir, dan kita paksa mati. Bumi tidak dikuasai kecoa walau manusia tidak makan kecoa.
· Jika tidak makan daging, tubuh akan lemas. Fakta: tubuh membiasakan diri terhadap makanan. Dalam satu dua hari mungkin akan terasa lemas karena tubuh mengharapkan daging, namun dalam tiga empat hari berikutnya tidak akan lagi bermasalah. Mirip perokok yang tiba-tiba berhenti merokok, mungkin akan merasakan perasaan aneh. Tubuh lemas atau tidak adalah bersifat individual, tidak semua lemas, banyak juga yang biasa-biasa saja, bahkan banyak di antaranya yang sengaja mengamati perubahan yang dirasakan. Energi dari sumber makanan nabati cukup.
· Jika tidak makan daging, tubuh akan kekurangan gizi. Fakta: ahli nutrisi menyatakan menu nabati cukup gizi. Jika ada kekurangan, seperti vitamin B12 misalnya, dengan mudah diatasi.  Kekurangan yang ada pada makanan berbasis nabati hanya bersifat minor (mudah diatasi) dibandingkan dengan keuntungan yang besar.
Perbandingan kandungan antara 100 gram tempe dan daging. Protein dalam tempe sebanding dengan protein dalam daging ternak. (Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan, RI, 1992 seperti dikutip oleh Susianto, Ahli Gizi, pada presentasi “Vegetarian Gaya Hidup Sehat Alami – Back to Nature”)
· Jika tidak makan daging, anak laki-laki tidak akan jantan dan kuat seperti singa. Fakta: ini pun logika yang lebih bersifat guyonan dan dapat dijawab dengan guyonan juga karena sebenarnya tubuh hewan tidaklah sama dengan tubuh manusia. Misalnya tokh dianggap sama, maka kita dapat mengingat kembali bahwa gajah lebih kuat daripada singa, kelinci lebih ‘nakal’ (beranak sering dan menjadi simbol playboy) daripada singa, kijang berlari lebih cepat daripada singa. Jika marah, maka kuda nil dapat meremukkan tulang manusia lebih cepat daripada singa. Dan jangan lupa, singa suka tidur setelah makan, sedang kuda akan terus menarik pedati.
· Jika tidak makan daging, baiklah kita makan ikan. Fakta: sejak 1900, kita telah menguras ikan di laut dari Kutub Utara hingga Kutub Selatan dengan angka fantastis, banyak spesies berpotensi berkurang hingga 90%.  Industri perikanan telah benar-benar menghancurkan satwa laut dan menyebabkan kesia-siaan, karena banyak dari hasil tangkapan ternyata terbuang. Jangan lupa pula bahwa laut menjadi buangan akhir dari limbah manusia, penuh polutan. Polutan yang terakumulasi di daging ikan dapat mencapai 9 juta kali dari kadar polutan di air tempatnya hidup, dan menurut Centers for Disease Control and Prevention, 325.000 orang sakit dan meninggal setiap tahun karena mengonsumsi ikan dan hewan laut lainnya yang telah terkontaminasi.
· Menu nabati dapat membuat orang-orang bodoh. Fakta: ini mitos bercanda karena kenyataan menunjukkan para pemikir banyak menganut menu nabati seperti Phytagoras (terkenal dengan diet nabati phytagorean), Socrates, Plato, Isaac Newton, Leonardo da Vinci, Albert Einstein, Charles Darwin dan masih banyak lagi. Para cerdik pandai sudah lama tahu bahwa makan daging tidaklah alami.
· Makan daging adalah pilihan asasi yang tidak akan dapat dinilai benar/salah. Fakta: ‘pilihan’ akan menjadi pilihan ketika tidak ada konsekuensi negatif bagi diri sendiri atau orang lain. Merokok, misalnya, adalah ‘pilihan salah’ karena rokok terbukti mengandung racun yang merusak diri sendiri dan mengganggu orang di sekitar perokok. Pelarangan merokok di tempat umum telah diatur dalam undang-undang. Konsumsi daging menimbulkan industri daging yang sangat merusak lingkungan yang tidak hanya akan ditanggung oleh para pemakan daging namun juga mereka yang tidak makan daging. Mereka yang disebut belakangan ini berhak untuk memperoleh jaminan akan lingkungan yang baik. MEAT! Now, it’s not personal! But like it or not, meat eating is becoming a problem for everyone on the planet.
· Makan daging tak berlemak itu sehat. Fakta: daging memiliki prekursor asam, salah satu pembeda protein hewani dan nabati. Sumber hewani dapat meningkatkan pembuangan (ekskresi) kalsium dalam urin. Sumber hewani baik tak berlemak maupun berlemak bukan sumber makanan yang dibutuhkan tubuh.(Deborah E Sellmeyer, Katie L Stone, Anthony Sebastian, and Steven R Cumming, “A High Ratio of Dietary Animal to Vegetable Protein Increases the Rate of Bone Loss and The Risk of Fracture in Postmenopausal Women”, Am J Clin Nutr 2001 73: 118-122) 
· Hubungan konsumsi daging dengan krisis energi, kerusakan alam, dan pemanasan global adalah akal-akalan aliran vegetarian. Fakta: mungkin memang benar bahwa kaum vegetarian bersemangat memakai isu hubungan antara makan daging (peternakan) dengan krisis energi, kerusakan lingkungan dan global warming. Namun, koneksi itu didukung oleh hasil-hasil penelitian organisasi-organisasi prestitisius seperti NASA dan FAO yang sama sekali tidak ada urusan dengan vegetarian.
· Daging lebih sedikit mengandung pestisida dibandingkan dengan sayuran, jadi lebih aman. Fakta: daging justru mengandung lebih banyak racun daripada sayuran. Menurut Harvey Diamond, kandungan pestisida pada makanan hewani adalah 9 kali lebih tinggi dibanding dalam sayur dan buah.
Tidak seperti anggapan umum, ternyata daging mengandung lebih banyak residu pestisida dibanding sayuran. (P E Cornellussen, “Pesticide Residues in Total Diet”, Pesticides Monitoring Journal, 2:140-152, 1969 dalam John Robbins, (a), h.317)
· Kalau tidak ada kotoran ternak, pupuk organik tidak dapat dibuat. Fakta: pupuk organik dapat dibuat dari limbah dapur dan dedaunan. Untuk sawah, misalnya, pola tanam pad -padi - palawija sangat baik karena menjaga tanah cukup zat hara.
· Kalau industri peternakan merusak, maka kita dapat makan daging hewan yang berkeliaran di halaman. Fakta: jelas jumlah hewan yang berkembang biak alami, seperti ayam kampung yang kita biarkan berbiak alami di pekarangan kita, tidak akan mencukupi sehingga, lagi-lagi, akan mendorong industri peternakan.
· Berhenti makan daging dan menjadi pemakan tumbuhan tidak membebaskan manusia dari membunuh, karena tumbuhan juga kehidupan. Fakta: sejak awal evolusinya manusia menjadi bagian dalam sistem kehidupan bumi dan tanamanlah yang menjadi sumber makanan alami mereka. Struktur tubuh manusia disiapkan sebagai pemakan tumbuhan. Ketika manusia beralih ke menu daging (bukan menu alami mereka) maka mulailah penyakit kanker dan kardio-vaskular menghebat.
· Perikanan darat paling cocok dan aman untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia. Fakta: perikanan darat memberi dampak negatif kepada lingkungan seperti perebutan dan pencemaran air, gangguan biodiversitas, bahkan masalah tanah. Dampak tersebut tidak akan terlihat bila kita tidak melihat secara sistem.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Vegetarian Dan Usaha Mencegah Global Warming

 Mungkin kita tak asing lagi mendengar atau tahu maksud dari global warming, lalu apa kaitannya dengan vegetarian. Lha itu ayo kita cari bersama-sama. Banyak alasan seseorang menjadi Vegetarian, mulai dari Karena Ia seorang penyayang binatang (Animal’s Sake), Hidup lebih berwarna seperti sayuran dan bauh-buahan yang warna-warni.

Alasan lain seseorang jadi vegetarian adalah ingin hidup/sehat lebih lama, berat badannya stabil, hemat. Mungkin itu adalah manfaat yang dapat segera dirasaka oleh Vegetarian, tapi secara tidak langsung seoarang vegetarian juga ikut mencegah pemanasan global. Mungkin diantatar kalian ada yang berpikir kenapa demikian, mengapa Vegetarian dapat mencegah pemanasan global? Bukankah Vegetarian suka makan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, yang juga berarti merusak tanaman yang akhirnya menyebabakan global warming.

Jangan kamu kaget atau tertawa karen seperti di kutip dari seberapa kamu tahu? Fakta yang diungkap FAO tahun 2006 menjelaskan bahwa daging merupakan komoditi penghasil emisi karbondioksida paling tinggi (20%). Ini bahkan melampaui jumlah emisi gabungan dari semua kendaraan di dunia. Kok bisa? Ternyata industri ternak telah menghasilkan 9% racun karbondioksida, 65% nitrooksida, dan 37% gas metana. Selain itu, industri ternak juga memerlukan banyak energi untuk mengubah ternak menjadi daging siap konsumsi. Untuk memproduksi 1 kg daging saja misalnya, dihasilkan emisi karbondioksida 36,4 kilo.

Selain itu Vegetarian juga dapat menghemat energi, di mana saat ini atau yang akan datang energi menjadi sangat mahal dan semakin banyak energi yang digunakan maka akan juga menyumbang untuk pemanasan global (global warming). Masih dari seberapa kamu tahu? Saat ini krisis energi dan pangan merebak ke seantero muka bumi. Ingin hemat energi? Salah satunya dengan menjadi vegetarian atau setidaknya kurangi sumber makanan hewani. Seperti dijelaskan di atas, bahan makanan hewani membutuhkan lebih banyak konsumsi energi dalam produksi dan suplainya dibanding makanan nabati. Menurut U.S. Geological Survey, untuk membuat satu tangkup hamburger, misalnya membutuhkan setidaknya 1.300 galon air. Jadi, tidak heran jika produk pangan hewani dan junk food memerlukan lebih banyak energi dibanding dengan mengolah sayuran, buah dan beras.

Perlu juga diketahui apa yang dimaksud dengan vegetaria?
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya.

Istilah Vegetarian sendiri diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara formal pada tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan lain-lain, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.

Kata ini berasal dari bahasa Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup; (jangan dihubungkan dengan 'vegetable-arian' - mitos manusia yang diimajinasikan hidup seluruhnya dari sayur-sayuran tetapi tanpa kacang, buah, biji-bijian, dan sebagainya!)

Sebelum tahun 1847, mereka yang tidak makan daging secara umum dikenal sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean', sesuai dengan Pythagoras 'vegetarian' dari Yunani kuno.

Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk dairy dan definisi ini masih digunakan oleh Vegetarian Society hingga sekarang. Bagaimanapun juga, kebanyakan vegetarian di India tidak memasukkan telur ke dalam diet mereka, seperti juga mereka dari tanah Mediteranian klasik, sebagai contoh Pythagoras. Dikutip dari wikipedia

Untuk kamu yang seorang vegetarian dapat mengunjungi website http://www.ivs-online.org/v2/index.php. Yaitu IVS (Indonesia Vegetarian Society) adalah organisasi vegetarian Indonesia yang bersifat nirlaba, yang berdiri di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1998. IVS telah terdaftar menjadi anggota International Vegetarian Union sejak tahun 1999. IVS didirikan dengan tujuan sebagai organisasi untuk :

* Menyebarluaskan informasi seputar kehidupan vegetarian di Indonesia
* Mengembangkan cinta kasih universal dan menyelamatkan kehidupan dunia melalui vegetarianisme

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments1

15 Keuntungan menjadi Vegan / Vegetarian

1. Umur anda lebih panjang

Kesimpulan hasil penelitian tim dari Loma Linda University, AS,menyebutkan : dibanding para penyantap daging, pelaku vegetarian hidup 15 tahun lebih lama.
Kalau dibandingkan para vegan, renggang hidup pelaku vegetarian lebih panjang 7 tahun. Penganut vegan sama sekali tidak makan daging dan bahan hewani apapun, termasuk bahan non-daging yang didapat tanpa membunuh seperti telur, susu, keju, yogurt. Sementara para pelaku vegetarian masih menyantap bahan hewani non-daging.
Hasil penelitian tersebut diperkuat beberapa kesimpulan hasil penelitian serupa lainnya. China Health Project menemukan bahwa orang-orang China yang memakan lemak hewani paling sedikit memiliki risiko paling kecil mengidap kanker, penyakit jantung, dan penyakit degeneratif kronis lain seperti kencing manis. Penelitian lain dilakukan di Inggris selama 12 tahun, melibatkan 6000 vegetarian dan 5000 pemakan daging. Hasilnya, pelaku vegetarian yang meninggal karena kanker 40% lebih rendah daripada pemakan daging, sedangkan yang meninggal karena penyakit lain 20% lebih rendah.

2. Kesehatan jantung anda terjaga
Kematian akibat penyakit jantung semakin meningkat, demikian pula dinegara kita. Sama dengan di AS, di Indonesia pun penyakit jantung sudah menjadi pembunuh nomor satu. Hal ini disebabkan antara lain pola makan yang salah, meningkatnya kadar kolesterol darah, kurang gerak badan, dan stres.
Dari sebuah penelitian diketahui bahwa anak-anak berumur 5 tahun yang dibesarkan dengan banyak menghabiskan makanan cepat saji (fast food)dan makanan miskin gizi (junk food) menampakkan tanda-tanda dini terkena penyakit jantung. Tim peneliti dari Lousiana University, AS,memperoleh data satu dari sembilan wanita berusia 45-65 tahun menderita penyakit jantung. Saat ini rata-rata pria AS pemakan daging berpeluang 50% meninggal akibat penyakit jantung. Risiko ini akan turun menjadi 15% jika mereka berhenti makan daging, dan risiko hanya tinggal 4% jika mereka berhenti makan daging, telur, dan produk olahan hewani.

3. Anda jauh dari ancaman kanker
Salah satu hasil penelitian Harvard Nurses Health Study menyebutkan daging diduga keras berhubungan dengan kanker payudara. The National Cancer Institute mengatakan wanita yang setiap hari menyantap daging berpeluang empat kali lebih besar terkena kanker payudara dibanding yang tidak makan daging setiap hari. Sebaliknya risiko mengidap kanker pada wanita yang melahap sayuran setiap hari berkurang 20-30%.
Studi lain yang dilakukan di Jerman menyimpulkan sistem kekebalan tubuh kaum vegetarian lebih efektif membunuh sel tumor daripada sistem kekebalan tubuh para pemakan daging. Sayur mayur melindungi merekadari kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker kulit. David Pumantel, seorang ekologis, menyatakan rata-rata orang AS umumnya pemakan segalanya dan bukan vegetarian, mengkonsumsi 112 gram protein per hari, dua kali anjuran kecukupan National Academy of Science. Hal ini bisa menimbulkan kanker dan stres pada sistem saluran kencing. Protein berlebihan juga berakibat meningkatkan risiko kardiovaskuler (gangguan pembuluh jantung), terutama karena makanan padat protein umumnya juga cukup banyak mengandung lemak, contohnya daging dan ayam.

4. Tubuh anda menjadi langsing.
Pada umumnya pelaku vegetarian bertubuh lebih langsing daripada pemakan daging. Alasannya, sayuran yang kaya protein seperti taoge,kacang merah segar, bayam merah, daun singkong, daun kacang panjang,mengandung lemak dan kalori lebih rendah daripada standar dari diet. Tak heran jika pelaku vegetarian pun jarang terkena penyakit yang berhubungan dengan kelebihan berat badan seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan kencing manis (diabetes mellitus).

5. Timbunan racun dalam tubuh anda akan terkuras
Tidak makan daging membantu membersihkan racun dalam tubuh, yang dapat menimbulkan penyakit. Contohnya : polusi lingkungan maupun bahan tambahan makanan (food additives) seperti zat pengawet, zat pewarna,dan pemanis sintetis. Jika anda hendak memulai program detoksifikasi, langkah pertama adalah mengganti daging dan produk hewani lainnya dengan buah dan sayuran,berikut jus buah maupun jus sayuran. Bahan-bahan tersebut mengandung zat fitokimia yang membantu menghilangkan racun secara alami.

6. Anda melindungi tubuh dari pencemaran
Diduga hampir 95% residu pestisida dari makanan kita datang dari daging, produk hewani lainnya, dan ikan. Terutama ikan mengandung zat pemicu kanker (dari semprotan pestisida pertanian yang larut di dalam air, seperti DDT dan PCB) dan logam berat (merkuri, arsen, timbal,kadmium). Jaringan lemak dalam ikan, juga bahan pangan hewani lainnya mengikat racun-racun tersebut sehingga sulit terkikis, meskipun ikan telah dicuci, dibekukan, bahkan dimasak. Daging dan produk hewani lainnya (dairy products) juga mengandung steroid dan hormon. Membatasi bahan makanan hewani berarti meminimumkan masuknya zat pencemar ke dalam tubuh.

7. Anda terlindungi dari penyakit yang ditularkan melalui makanan
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menduga hampir 80 juta orang AS setiap tahun terkena penyakit yang ditularkan melalui makanan, 9000 diantaranya meninggal. Menurut The Center for Science,25% dari semua ayam yang dijual di AS mengandung bakteri salmonela,sedangkan CDC menduga 70-90% ayam mengandung bakteri kampilobakter(beberapa strain dari bakteri tersebut kebal terhadap antibodi). Dengan kata lain, menjadi vegetarian akan menjauhkan anda dari ancaman tersebut.

8. Tulang anda akan semakin kokoh
Penurunan masa tulang pada wanita vegetarian berumur 65 tahun sebesar 18%, sedangkan pada wanita non vegetarian dua kali lebih besar. Para peneliti mendapatkan kesimpulan tersebut berdasarkan penelitian terhadap konsumsi kelebihan protein. Rata-rata wanita AS mengkonsumsi protein 144% dari anjuran kecukupan, sedangkan prianya mengkonsumsi 175%. Kelebihan protein mengganggu penyerapan dan retensi kalsium, sehingga mendorong tubuh menguras kalsium yang dapat mengakibatkan penyakit rapuh tulang (osteoporosis). Protein hewani, termasuk susu, menyebabkan darah bersifat asam. Guna mengimbangi keadaan tersebut,tubuh mencuri simpanan kalsium dalam tulang. Pengurangan simpanan kalsium tulang menjadikan kepadatan tulang berkurang, sehingga menjadi rapuh. Tanpa perlu bergantung pada susu, para pelaku vegetarian dapat memperoleh kalsium dari bahan makanan lain kaya kalsium, seperti sayuran hijau (bayam, daun katuk, daun pepaya, daun singkong,brokoli), sayuran polong (kacang panjang, buncis, kecipir), dan kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai,tempe, tahu).

9. Anda selalu lancar `ke belakang’
Mengkonsumsi banyak sayuran berarti mengkonsumsi banyak serat yang berfungsi membantu mendorong sampah makanan keluar dari tubuh. Disebutkan dalam kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan di suatu rumah sakit di Harvard dan Brigham, AS, orang-orang yang mengkonsumsi banyak serat karena banyak makan sayur jarang mengalami sembelit, penyakit wasir (hemorrhoid), dan gangguan usus.

10. Anda tidak menderita sakit punggung
Sakit punggung dapat disebabkan adanya gangguan pada pembuluh arteri,ungkap Neil Barnard, MD, penulis buku Foods that Fight Pain. Ia katakan juga dengan mengkonsumsi makanan nabati, pembuluh arteri menjadi bersih dari endapan kolesterol. Kelebihan kolesterol mengakibatkan penyumbatan, yang dapat menimbulkan stroke dan serangan penyakit jantung koroner. Dengan demikian, mengkonsumsi makanan berasal dari tanaman dapat mempertahankan kesehatan punggung anda.

11. Hidangan anda lebih menambat minat
Masakan dari daging, ayam, dan ikan, cenderung berwarna beige sampai kecoklatan, sehingga tampak senada dan monoton. Berbeda dengan warna sayuran dan buah, jauh lebih banyak variasinya sampai boleh dikatakan seperti pelangi. Warna-warni ini memperkaya penampilan hidangan,sehingga makanan makin menerbitkan selera. Pigmen warna-warni sayuran dan buah-buahan mengandung zat fitokimia yang dapat memerangi penyakit. Menyantap bahan-bahan makanan nabati yang berwarna-warni berarti anda telah memakan beragam bahan alami pemacu sistem kekebalan tubuh dan penangkis berbagai bibit penyakit.

12. Anda terbebas dari gangguan hot flash ketika menjelang menopause
Saat menjelang menopause (perimenopause), wanita mengalami kemerosotan produksi hormon estrogen. Kondisi ini mengakibatkan gangguan fisik dan mental, misalnya mudah lelah, berat badan naik, sulit tidur, timbulnya semburan panas yang terasa di dada (hot flash), perasaan tidak nyaman,mudah marah, dan gangguan depresi lainnya. Beberapa jenis sayuran, biji-bijian (kenari, almon), dan kacang-kacangan terutama kedelai kaya hormon estrogen alamifito estrogen, yang dapat menormalkan kembali kadar hormon kewanitaan. Dengan menjadi vegetarian, anda akan terhindar dari gangguan umum menjelang menopause, setidaknya mengurangi gangguan-gangguan tersebut.

13. Pengeluaran anda lebih hemat
Makanan hewani pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan bahan makanan nabati. Karena itu, mengganti daging, ayam, ikan, dan produk hewani lainnya dengan sayur dan buah dapat menghemat pengeluaran sehari-hari. Tentu saja bukan sayuran dan buah-buahan impor yang harus anda beli, karena harganya cukup mahal. Sayur dan buah lokal variasinya cukup banyak dengan harga terjangkau oleh masyarakat pada umumnya. Mengganti makanan hewani dengan makanan nabati tidak berarti mengurangi zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Yang penting, setiap kali menyusun hidangan selalu perhatikan kecukupan gizinya, di samping pemilihan bahan dan jenis makanan yang akan dihidangkan. Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan komposisi warna makanan anda :hijau, putih, kuning-jingga, merah-ungu, coklat.

14. Anda menjadi teladan bagi anak anda
Anak-anak mempunyai kebiasaan makan seperti kebiasaan orang tuanya. Apabila orang tua, terutama ibu, selalu menyediakan makanan sehat, bergizi, dan dari bahan-bahan alami, maka anak akan menyenangi makanan-makanan tersebut. Sebaliknya, apabila anak dibiasakan menyantap makanan cepat saji, seperti hamburger atau hot dogs, anak-anak akan lebih menyukai makanan-makanan tersebut dibanding makanan alami yang sebenarnya lebih sehat. Sering kita jumpai anak-anak tidak menyukai makan sayur. Hal ini disebabkan orang tua tidak membiasakan mereka makan sayur pada anak-anak. Memasak sendiri makanan untuk konsumsi keluarga sehari-hari selain lebih segar, lebih bervariasi, dan lebih murah, juga tidak banyak mengandung food additives, yang dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan.

15. Makanan terasa lebih enak
Sayuran merupakan bahan makanan yang dapat diolah menjadi bermacam-macam masakan yang menarik dengan warna, tekstur, dan rasa yang beragam pula. Demikian pernyataan Deborah Madison, pendiri Green Restaurant di San Fransisco dan penulis buku Vegetarian Cooking for Everyone. Memperkaya variasi masakan dari sayur mayur memungkinkan anda menyajikan makanan/ masakan yang rasanya lebih lezat. Apalagi kalau mengingat orang Indonesia umumnya bukan pemakan daging, tapi lebih bisa menikmati masakan dari sayuran dan makanan nabati lainnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0