Diet Vegetarian bagi Anak-anak

Ameli3 : Diet Vegetarian bagi Anak-anak

Chon2.jpg

Anak-anak yang merupakan vegetarian biasanya mengikuti jejak orangtuanya yang juga vegetarian. Orangtua yang vegetarian mengajak anaknya untuk juga ikut menjadi vegan. Ini bukanlah hal yang salah. Diet vegetarian dapat menghindari anak-anak dari kegemukan dan obesitas sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif dan juga mengenalkan anak tentang kebiasaan makan yang sehat sejak dini.

Tetapi orang tua perlu memperhatikan asupan gizi anak dengan seksama. Anak-anak yang masih kecil umumnya membutuhkan banyak protein dan cukup energi karena masih dalam masa pertumbuhan. Sayangnya perut anak kecil tidak dapat mencerna banyak makanan dalam satu waktu. Padahal, jumlah makanan vegetarian yang harus dimakan untuk memenuhi kecukupan gizi lebih banyak daripada jumlah yang mampu dihabiskan. Hal ini dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan zat gizi. Anak-anak yang merupakan vegan cenderung mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih lambat pada 5 tahun pertama, walaupun masih dalam kisaran normal, daripada anak-anak yang non vegan.

vegan-pyramid-1024x768.jpg

Selain itu, anak-anak vegan juga berpotensi kekurangan vitamin B12, vitamin D, seng, asam lemak omega 3, zat besi, dan kalsium. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia defisiensi vitamin B12. Sedangkan kekurangan kalsium dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang dan gigi menjadi terhambat. Anemia defisiensi besi juga menjadi salah satu masalah utama pada anak yang vegan.

Berikut ini ada beberapa tips bagi orangtua dalam mempersiapkan makanan untuk anak-anak vegan agar kebutuhan zat gizinya terpenuhi:

1. Anak-anak butuh banyak energi tetapi perutnya tidak cukup untuk menampung banyak makanan. Maka anak-anak harus makan sedikit-sedikit tapi sering. Misalnya 3 kali makan berat dan 2-3 kali selingan.

2. Berikan anak makanan yang padat energi seperti alpukat, roti yang dioles selai kacang atau margarin, buah kering, kacang kedelai dan produk olahannya.

Avocado.jpeg

3. Berikan anak cukup lemak (setidaknya 30% dari total kalori) dan asam lemak omega 3 yang berasal dari minyak kedelai atau minyak kanola. Asam lemak omega 3 penting untuk perkembangan otak dan penglihatan.

4. Berikan anak makanan yang mengandung kalsium, zat besi, vitamin B12 yang dapat diperoleh dari makanan yang difortifikasi seperti tofu, susu kedelai, sereal yang difortifikasi.

tofu.jpg

5. Hindari memberi anak terlalu banyak makanan berserat tinggi seperti buah dan sayuran mentah. Untuk mengurangi serat, sayur dan buah dapat dikupas sebelum disajikan atau dibuat menjadi jus.

jus.jpg

6. Hindari memberi anak banyak cairan sebelum waktu makan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kenyang, sehingga anak tidak dapat menghabiskan makanannya.

7. Pastikan anak mendapat cukup sinar matahari agar tidak kekurangan vitamin D. Biarkan anak terkena matahari setidaknya 2-3 kali seminggu selama 20-30 menit.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar